PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

11.22 Diposting oleh Iman
Mari kita periksa pengakuan dari beberapa “Imam-imam” terkemuka dan terdahulu (penulis “Resmi”) yang menceritakan sejarah, Hadits (perkataan nabi dan sifat-sifatnya), ketentuan-ketentuan Fiqih (Hukum Islam) dan Tafsir (penjelasan) Al Quran.
PENGAKUAN YANG MENGERIKAN DARI IMAM RAZI:
Kebanyakan orang Islam telah mendengar Tafseer-e-Kabeer (Tafsir Besar Al Quran) satu dari karya yang paling tua dan terkenal oleh Imam Fakhrudin Razi. Tafsir ini satu yang paling top yang dijadikan rujukan oleh para Mullah kita sampai sekarang. Setelah menulis 300 volume, Imam Besar dan ‘Resmi’ ini mengakui:
“Semua intelektualitas dan pernyataan-pernyataan yang diduga logis dalam penjelasan Al Quran, ternyata tidak memuaskan. Semua penjelasan Al Quran yang dilakukan oleh orang yang di’sebut’ imam (Tabari, Zamakhstari, Ibn Kathir, Bukhari, Muslim, dll) membimbing ke arah yang salah dan menyesatkan. Kami semua adalah kaki tangan setan. Jiwa kami dicemari oleh nafsu kami. Apa yang kami lakukan pada dunia tidak memberikan apa-apa kecuali siksaan dan malapetaka.”
Hadith-Ul-Al Quran by Allama Inayatullah Khan Al-Mashriqi, edisi 1954 hal.190)
PENGAKUAN ANEH DARI IMAM TABARI:
Saya menulis buku ini persis seperti yang saya dengar dari perawi-perawi sejarah. Jika sesuatu kedengarannya tidak masuk akal, saya tidak seharusnya disalahkan atau memikul tanggung jawabnya. Tanggung jawab atas semua kesalahan dan blunder dipikul sama rata oleh orang-orang yang telah menceritakannya padaku.
Tareekhil Umam Wal Mulook-nya Tabari (Sejarah Bangsa dan Raja) populer disebut “Ibu dari Semua Sejarah” adalah karya yang pertama kali dituliskan tentang “Sejarah Islam” ditulis oleh ‘Imam Tabari’ (839-923 M) antara abad ke-3 dan ke-4 setelah Hijrah. Dia wafat pada 310 H, 3 abad setelah Sang Nabi (S). Darimana sumbernya? Tidak satu lembar kertas pun! Dia mengatakan: “Saya mendengarnya dari orang yang mendengarnya, orang yang pertama kemudian seterusnya” demikian seterusnya... Dengan menyusun 13 volume/buku tentang sejarah dan 30 volume Penjelasan Al Quran di bawah perlindungan raja, dia menjadi Super Imam. Pakar sejarah sesudahnya sampai hari ini tetap mengikuti jejak-jejak karya Sang ‘Super-Imam’. Imam Zahri Wa Imam Tabari, Tasweer Ka Doosra Rukh oleh Muhaddits-ul-‘Asr Jami’-ul-‘Ulum Hazrat Allama Tamanna Imadi Phulwari, Ar-Rahman Publishing Trust, Karachi.
PENGAKUAN IMAM IBN KATSIR:
“Karena Ibnu Jareer Tabari tidak mendokumentasikan laporan yang tidak lazim, Saya juga tidak akan melakukannya.” Tafsir Ibn Kasir, Khilaafat-e-Mu’awiya-o-Yazeed, Mahmood Ahmed Abbasi)
HUKUMAN BAGI IMAM AHMAD BIN HANBAL:
Allama Shibli Nomani, pada hal.27 di karyanya Sheeratun Nabi telah memberikan kutipan yang mengejutkan untuk Imam Ahmad Bin Hanbal (w. 241 H), “ Tiga karyanya benar-benar tidak berdasar; Maghazi, Malahem dan Tafseer” (Perang, Mimpi dan Nubuah/Ramalan Nabi, dan Penjelasan Al Quran).
SEJARAWAN IBN KHALDUN MENDERA:
“Para pakar sejarah Islam telah melakukan penghinaan sejarah dengan mengisinya dengan kepalsuan dan dusta..” Muqaddama Tareekh Ibn Khaldoon. [Ibn Khaldun pada akhirnya membuat penghinaan terhadap sejarah. Allama Sir Muhammad Iqbal menyatakan bahwa jika membaca buku ini kita hanya menemukan sesuatu yang bernilai di bagian kata pengantarnya saja, Muqaddama. Dr. Shabbir sangat setuju dengan hal.ini.]
KRITIK SYEKH ABDUL AZIZ:
“Beberapa halaman dari sejarah Ibn Khaldun dengan sengaja dihilangkan sejak awal. Halaman-halaman ini menimbulkan banyak persoalan kritis dalam sejarah Islam, contohnya, Emirat Yazid dan Cerita Fiksi Karbala. Bahkan edisi-edisi terbaru menerimanya dalam bentuk catatan-samping dan catatan-kaki bahwa halaman-halaman tersebut telah hilang dari buku aslinya.” Khilaafat-e-Mu’awiyah-o-Yazeed, oleh Mahmud Ahmed Abbasi.
CERCAAN DARI SYEKH WALIULLOH:
“Tarikhul-Khulafa karya Imam Jalaluddin Sayyuti adalah contoh utama bagaimana Sejarawan, Muhaditsin, dan Mufasirin; bahwa tiap-tiap mereka sama seperti Haatib-il-Lail (Orang yang mengumpulkan kayu bakar pada malam hari tanpa tahu mana yang baik atau yang jelek).” Hujjatulloh-il-Baalighah.
PROTES IMAM RAGHIB:
Tabari, Waqidi, Mas’oodi, Sayyuti menuliskan laporan-laporan yang mereka dapatkan. Tambahan lagi, Abu Mukhnif, Lut bin Yahya dan Muhammad bin Saaeb Kalbi (dari mereka-lah perang sipil dalam Islam selama masa Hazraat Ali, Mu’awiya dan Yazeed diriwayatkan) tidak pernah hidup. Nama mereka telah dimasukkan begitu pula riwayat atas nama mereka telah dikarang oleh satu orang, oknum itu adalah “Imam” Zoroaster Tabari bin Rustam.
Pikirkan dan renungkan: Jika perang saudara yang hebat seperti itu terjadi pada awal-awal Islam, bagaimana mungkin Muslim dapat melanjutkan menyebar-luaskan peraturan yang bijaksana ke 2/3 belahan bumi? Ajaaib-it-Tareekh oleh Yaqut Hamdi.
You can leave a response, or trackback from your own site.
Increase Website Traffic
lowongan kerja di rumah

Masukkan Code ini K1-YB7291-3
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
lowongan kerja di rumah