oleh: Raden Mas Aditya hadisaputra
Vitamin A dalam Proses Penglihatan
Vitamin A berperan dalam proses untuk melihat , yaitu pada proses fotokimia pada retina.Pada retina mata terdapat pigmen yang sensitive terhadap cahaya, yaitu rhodopsin, suatu protein gabungan yang dapat berdisosiasi menjadi protein opsin dan retinen trans—vitamin A dalam bentuk aldehida. Disosiasi ini akan terjadi bila rhodopsin tersebut terkena cahaya.
Trans retinen selanjutnya dapat direduksi oleh NADH dan enzim dehidroginase alcohol membentuk trans vitamin A1 . peran lain dari cahaya pada siklus rhodopsin adalah menghambat pembentukan rhodopsin itu sendiri dari protein opsin dan sis retinen. Melalui isomerisasi sis retinen menjadi trans retinen. Sebaliknya, dalam keadaan gelap, sis retinen membentuk rodhopsin kembali dengan opsin. Sis retinen juga dapat terbentuk kembali melalui isomerisasi trans resinen atau melalui oksidasi sis vitamin A.
Mekanisme absorpsi cahaya merangasang penghantaran syaraf melibatkan perubahan afinitas membran terhadap proton.Karena bentuknya yang sedemikian rupa, absorbsi cahaya merangasang suatu serangkaian perubahan konformasi dalam rodhopsin yang mengakibatkan pengambilan proton karena penurunan konstanta ionisasi pada sejumlah gugus pada protein opsin.
Ada juga yang berpendapat ; penurunan muatan negative pada opsin melalui suatu cara membantu gerakan kalsium ke dalam ruang sitoplasma, yang selanjutnya menurunkan penghantaran natrium melintasi membrane plasma dari sel-sel basil dan menghsilkan suatu potensial aksi. Ion kalsium juga mendorong perlambatan fosforilasi rhodopsin pada saat dibentuk kembali dari sis-retinal dan opsin. Fosforilasi ini membuatnya lebih negative dan mengakibatkanpelepasan proton,sehingga mengakhiri stimulasi.
Metabolisme Vitamin A ; Peran Trehadap Ekspresi Gen.
Hewan yang kehabisan vitamin A tidak hanya buta, tetapi bisa mati. Sebelum mati, terlebih dahulu terjadi penumpukan abnormal dari keratin dalam membran mukosa, kegagalan pembentukan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi keras, kerusakan pada jaringan syaraf, kenaikan tekanan cairan serebrospinal yang akan mengakibatkan hidrosefalus dan lain halnya.
Vitamin A dan isomernya yang berperan hormonal juga berpengaruh terhadap proses ekspresi genetika dengan cara mempengaruhi proses fisiologis tubuh . Semua Trans dan 9 sis vitamin A dibawa ke dalam inti sel untuk berikatan dengan protein pengikat sitoplasma retinoik. Dalam inti sel Asam retinoik dari vitamin A akan berikatan dengan protein reseptor asam retinoik. Khususnya., semua bentuk Trans dari asam retinoik yang akan mengikat reseptor asam retinoik itu sendiri(RAR) Dan 9 sis vitamin A juga berikatan dengan reseptor retinoid X(RRX). RAR dan RRX merupakan kompleks heterodimer (kompleks dua ikatan protein yang berbeda). Ikatan dari semua trans dan 9sis vitamin A dengan RAR dan RRX inilah yang dapat mengatur jalannya transkripsi gen, dengan mempengaruhi proses sintesis dari protein tertentu.Melalui stimulasi ataupun inhibisi dari jalannya proses transkripsi gen,asam retinoik memgang peranan penting dalam proses diferensiasi sel, spesialisasi sel juga pada akhirnya akan mempengaruhi proses fisiologis. Hampir semua efek fisiologis melibatkan metabolisme vitamin A dalam peranannya mengatur proses diferensiasi selular.
Vitamin A dalam Proses Penglihatan
Vitamin A berperan dalam proses untuk melihat , yaitu pada proses fotokimia pada retina.Pada retina mata terdapat pigmen yang sensitive terhadap cahaya, yaitu rhodopsin, suatu protein gabungan yang dapat berdisosiasi menjadi protein opsin dan retinen trans—vitamin A dalam bentuk aldehida. Disosiasi ini akan terjadi bila rhodopsin tersebut terkena cahaya.
Trans retinen selanjutnya dapat direduksi oleh NADH dan enzim dehidroginase alcohol membentuk trans vitamin A1 . peran lain dari cahaya pada siklus rhodopsin adalah menghambat pembentukan rhodopsin itu sendiri dari protein opsin dan sis retinen. Melalui isomerisasi sis retinen menjadi trans retinen. Sebaliknya, dalam keadaan gelap, sis retinen membentuk rodhopsin kembali dengan opsin. Sis retinen juga dapat terbentuk kembali melalui isomerisasi trans resinen atau melalui oksidasi sis vitamin A.
Mekanisme absorpsi cahaya merangasang penghantaran syaraf melibatkan perubahan afinitas membran terhadap proton.Karena bentuknya yang sedemikian rupa, absorbsi cahaya merangasang suatu serangkaian perubahan konformasi dalam rodhopsin yang mengakibatkan pengambilan proton karena penurunan konstanta ionisasi pada sejumlah gugus pada protein opsin.
Ada juga yang berpendapat ; penurunan muatan negative pada opsin melalui suatu cara membantu gerakan kalsium ke dalam ruang sitoplasma, yang selanjutnya menurunkan penghantaran natrium melintasi membrane plasma dari sel-sel basil dan menghsilkan suatu potensial aksi. Ion kalsium juga mendorong perlambatan fosforilasi rhodopsin pada saat dibentuk kembali dari sis-retinal dan opsin. Fosforilasi ini membuatnya lebih negative dan mengakibatkanpelepasan proton,sehingga mengakhiri stimulasi.
Metabolisme Vitamin A ; Peran Trehadap Ekspresi Gen.
Hewan yang kehabisan vitamin A tidak hanya buta, tetapi bisa mati. Sebelum mati, terlebih dahulu terjadi penumpukan abnormal dari keratin dalam membran mukosa, kegagalan pembentukan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi keras, kerusakan pada jaringan syaraf, kenaikan tekanan cairan serebrospinal yang akan mengakibatkan hidrosefalus dan lain halnya.
Vitamin A dan isomernya yang berperan hormonal juga berpengaruh terhadap proses ekspresi genetika dengan cara mempengaruhi proses fisiologis tubuh . Semua Trans dan 9 sis vitamin A dibawa ke dalam inti sel untuk berikatan dengan protein pengikat sitoplasma retinoik. Dalam inti sel Asam retinoik dari vitamin A akan berikatan dengan protein reseptor asam retinoik. Khususnya., semua bentuk Trans dari asam retinoik yang akan mengikat reseptor asam retinoik itu sendiri(RAR) Dan 9 sis vitamin A juga berikatan dengan reseptor retinoid X(RRX). RAR dan RRX merupakan kompleks heterodimer (kompleks dua ikatan protein yang berbeda). Ikatan dari semua trans dan 9sis vitamin A dengan RAR dan RRX inilah yang dapat mengatur jalannya transkripsi gen, dengan mempengaruhi proses sintesis dari protein tertentu.Melalui stimulasi ataupun inhibisi dari jalannya proses transkripsi gen,asam retinoik memgang peranan penting dalam proses diferensiasi sel, spesialisasi sel juga pada akhirnya akan mempengaruhi proses fisiologis. Hampir semua efek fisiologis melibatkan metabolisme vitamin A dalam peranannya mengatur proses diferensiasi selular.
Vitamin A sebagai Antioksidan
Vitamin A lebih dikenal oleh para ahli sebagai vitamin antioksidan, karena fungsinya yang berguna sebagai agen pertahanan tubuh. Sel-sel yang terdapat pada kulit dan mukosa berfungsi sebagai “tameng” atau “garda depan” dari tubuh untuk melawan infeksi suatu penyakit yang datang dari luar . retinol dan metabolit-metabolitnya bertugas untuk mempertahankan fungsi immun dari sel-sel tersebut. Vitamin A dan asam retinoik memainkan peran sentral dalam pembentukan sel darah putih , seperti limfosit yang mempunyai tugas utama dalam respon sistem kekebalan tubuh. Aktivasi dari T-limfosit sebagai regulator utama sistem immun tubuh,melibatkan ikatan dari semua trans asam retinoik dengan kompleks RAR.
